Dakwah Zakat Nabi Ismail As

  • Share this:
post-title

Nabi Ismail as merupakan anak Nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim as di Palestina sedangkan Nabi Ismail as di Makkah. Nabi Ismail as diberi mukjizat, hentakan kakinya keluar air zam-zam yang dapat diminum sampai saat ini. Nabi Ismail as menempati janjinnya kepada ayahnya Nabi Ibrahim as yaitu berkurban.

Kemuliaan Nabil Ismail as lainnya menyuruh keluarganya menunaikan zakat. Melaksanakan shalat dan menunaikan zakat menjadi anjuran pokok bagi umat terdahulu maupun umat Nabi Muhammad SAW. Shalat sebagai wujud kebaktian mutlak manusia kepada Allah SWT, zakat kewajiban mutlak manusia membantu kaum lemah bidang ekonomi.

Terkait Nabi Ismail as menyuruh keluarga dan umatnya menunaikan shalat-zakat dalam QS. Maryam 54-55 ditafsirkan Shihab: Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya baik terhadap Allah maupun manusia dan terhadap dirinyanya sendiri, dan ia adalah seorang Rasul kepada kaumnya yakni Jurhum, salah satu suku Arab yang bertempat tinggal/berasal dari Yaman. Ia seorang Nabi yang memiliki kedudukan tinggi. Ia senantiasa menyuruh keluarganya melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, dan ia di sisi Tuhannya, karena ketepatan janjinya dan keikhlasannya seorang yang diridhai Allah dan manusia (Shihab, Volume 8:207).

Nabi Ismail as sebagai anak yang saleh. Kejujuran memenuhi janji sebagaimana ditafsirkan Shihab adalah selalu menempati janjinya. Nabi Ismail as mempunyai kemulian yang selalu mengajak kepada kebaikan terutama kewajiban shalat-zakat bagi keluarganya maupun bagi kaumnya.

Pemenuhan janji Nabi Ismail as disimbolkan shadiqal wakdi (pemenuhan janji) menjadi ciri dan keunggulannya dapat diteladani umat Islam saat ini. Nabi Ismail as sebagai orang yang sabar dan tabah menghadapi cobaan, terutama menyediakan dirinya disembelih.

Memahami makna mengajak keluarganya berzakat menunjukkan bahwa keluarga Nabi Ismail as walaupun keturunan Nabi, tetap wajib menunaikan zakat. Maknanya adalah Nabi Ismail as tetap mengingatkan siapa saja wajib mengeluarkan zakat.

Seseorang yang telah mengucap dua kalimah syahadah maka ia telah berikrar dan berjanji kepada Allah dan dirinya mengikuti petunjukk Allah dan Rasul-Nya. Jika dianalisis mengikuti Firman Allah SWT dan sabda Rasul maka shalat-zakat merupakan janji yang akan dilaksanakan.

Menunaikan zakat sebagai janji kita dalam Islam untuk meringankan beban ekonomi kaum dhuafa. Marilah berzakat agar umat makmur dan sejahtera. Jika juga wajib mendakwahkan sebagai Nabi Ismail as mendakwahkan kepada keluarga dan umatnya. 

Ditulis oleh : Dr Abdul Rani Usman M.Si 

Link : https://waspada.id/al-bayan/dakwah-zakat-nabi-ismail-as/


Tags: