Tim BMA Liput Mustahik Program Stunting dan Sanitasi di Aceh Jaya

  • Share this:
post-title

Banda Aceh – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekretariat BMA Didi Setiadi mengatakan, BMA menugaskan tim melakukan peliputan dalam bentuk pembuatan vidio kisah sukses mustahik program stanting dan sanitasi di Aceh Jaya, Sabtu (6/5/2023). 

Tim BMA terdiri atas Kepala Sub Bagian Sosialisasi dan Advokasi Sekretariat BMA Chairai Yarah, Sayed M Husen, Aulia Andani dan Muzzammil.

"Tim tersebut  membuat video untuk diikutsertakan dalam perlombaan Sistem Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur  Negara dan Reformasi Birokrasi," kata Didi.

Ketua Tim Peliputan, Chairai Yarah menambahkan,  pada kesempatan ini pihaknya mengambil video mustahik  atas nama Nurhalizah yang mengalami kekurangan gizi ketika hamil untuk anaknya Al Farisi AS, dua tahun lalu.   

Nurhalizah (29 tahun) sekarang tinggal bersama empat anggota keluarga lainnya di rumah sederhana di Dusun Malahayati, Desa Pante Cermin, Kabupaten Aceh Jaya. Suaminya bernama Asnawi, sehari-hari bekerja sebagai petani dan buruh bangunan. Anaknya masing-masing Khairatun Nisa (12 tahun), Nurazizah (7 tahun), dan Al Farizi AS (2 tahun).    

"Kami memilih Aceh Jaya karena di sini penurunan angka stunting cukup signifikan,  yang menurut data dari 23% tahun 2020 menjadi 19% pada tahun 2023, sehingga nantinya bisa menjadi role model bagi kabupaten/kota lain. Selain menerima bantuan stanting, keluarga yang kami liput juga mendapat bantuan santitasi berupa pembangunan jamban sehat," kata Yarah. 

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Lamno dr Rina Afriani menjelaskan, faktor  paling kritis  dalam penanganan stunting yaitu masa seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Masa 1000 HPK diawali sejak waktu konsepsi sampai bayi berusia dua tahun. Pada masa ini kebutuhan gizi dan zat makanan mesti terpenuhi  maksimal. 

"Apabila terjadi kekurangan gizi maka pertumbuhan janin akan mengalami gangguan berat, misalnya bayi menjadi pendek, bayi lahir dengan berat badan  rendah, kurus, kecil dan imunitas berkurang," ujarnya.

"Kita sangat berterima kasih dengan adanya program pencegahan stunting dan sanitasi dari BMA, yang cukup membantu masyarakat miskin, sekaligus berperan dalam  penurunan angka penderita stunting khususnya di Aceh Jaya," pungkas Rina Afriani.

Reporter: Muzzammil
Editor: Sayed M. Husen